Mas, hari-hari menyedihkan sudah berlalu. Kapan kau datang? Sebagai penghibur dan pelepas rinduku. Aku selalu bertanya pada Rabbku disetiap doa.
"Kapan ya, emmm aku bisa bertemu dengannya?" sambil tersenyum.
Kebahagiaan yang aku punya barangkali belum sempurna tanpa kamu, Mas. Sayapku sekarang hanya tinggal satu, yang satunya lagi sudah aku patahkan dengan sengaja. Sayapku yang sebelah terluka. Kalau aku tak patahkan aku kesakitan. Bukankah sayapmu masih utuh, Mas? Kenapa kamu tak mengajakku terbang sekarang? Memangnya kamu tak iba melihatku terbang dengan satu sayap? Aku sering jatuh, Mas.
Hmmm tapi tak apalah. Walau tak sekarang, mungkin nanti disaat yang paling tepat. Kamu akan mengajakku terbang jauh menembus nirwana. Melintasi pelangi yang indah, dan kehidupan menjadi berwarna. Aku suka dengan kehidupan yang berwarna, Mas. Karena menjadikan hidup lebih hidup.
Ingat ya, Mas. Kamu jangan sampai lelah jika mengajakku terbang. Aku akan selalu memberimu semangat kala kelelahan. Karena kalau kamu kelelahan dan tidak bisa terbang kita akan sama-sama terjatuh, bukan hanya kamu saja tapi aku juga. Bukan kah begitu, Mas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar