Dua tahun berlalu setelah lulus dari SMA. Kehidupan gue banyak perubahan, jatuh bangun gue jalani. Anak kecil kayak gue harus lulus di universitas kehidupan. Canggih kan gue jadi anak kecil yang harus bertransformasi jadi orang dewasa? Haha, lucu sih, greget sih, pengen nabok juga sih. Tapi gue menikmati proses yang sudah Allah kasih.
Kadang emang hidup itu harus konyol dulu baru dirasakan. Terlalu serius malah bikin stres. Nanti malah timbul jerawat di jidat, di pipi, di ketek *eh. Lagian gue pernah merasakan ke downan yang oranglain nggak pernah mengalaminya. Gue belajar dari ke downan itu. Hidup gue sekarang lebih santai, lebih terbuka, lebih menerima. Apa-apa yang membuat gue down nggak akan terulang lagi karena gue bisa mengatasinya. Lagi-lagi karena gue belajar dari ke downan itu sendiri. Njir, gue berasa udah kolot aja ngomongin ke downan xD
Tapi emang sih down itu nggak enak gaes. Badan malah tambah kurus, atau malah tambah gendut. Pikiran butek, nggak punya tujuan. Ah sumpah, nggak mau terulang! Trauma sih nggak, hanya saja gue nggak mau kembali merasakan sakit. Sakit tidak terlihat itu lebih sakit. Apalagi gue tipe orang yang jarang curhat. Bisa dibayangkan gimana gue memendam sesuatu dan mencari jalan keluar dengan diam? Rasanya tuh cekot-cekot kayak ditusuk-tusuk jarum. Anak remaja emang masih rentan kena syndrome seperti itu. Rasanya bimbang dan gelisah.
Dan gue mulai berubah semenjak gue menyadarkan diri dengan sendirinya. Nggak sebentar loh, cukup lama. Butuh kekuatan ekstra agar keluar dari zona tersebut. Well, gue rapopo selama hayat masih dikandung badan *apasih.
Gue ngomongin apa sih? Dari awal udah nggak jelas aja haha :V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar